Contact center: (021)-8835 8335 (Hunting) - Fax: (021)-8835 8834

Green Design for Food Industry Machinery

Saat ini industri pangan di seluruh dunia menghadapi tekanan dan tuntutan dari konsumen yang semakin cerdas dalam memilih produk-produk pangan yang ditawarkan di pasaran. Konsumen sangat menyukai produk pangan yang sehat, aman, cepat saji, kreatif, menarik, trendy, selalu ada di pasaran serta ramah lingkungan.


Tuntutan tersebut mengharuskan para produsen produk pangan untuk berpikir lebih dalam lagi terutama dalam memenuhi selera konsumen yang semakin kompleks dan beragam. Kondisi ini akan mempengaruhi produsen mesin pengolahan pangan, karena tuntutan konsumen tersebut harus diterjemahkan oleh industri pangan dalam bentuk produk pangan yang baru, inovatif serta ramah lingkungan. Kebutuhan mesin pengolah pangan sebaiknya sudah mengikuti selera dan tuntutan konsumen terutama yang berkaitan dengan keamanan pangan, hemat energi, menggunakan bahanbahan ramah lingkungan serta membutuhkan biaya yang rendah.


Desain hijau (green design) 

Dalam melakukan desain atau perancanaan mesin untuk industri pangan sudah dipikirkan pula aspek keberlanjutan serta aspek ramah lingkungan (environmental friendly). Hal ini tidak dapat  dihindari lagi karena kedua hal tersebut  sudah menjadi ketentuan dalam kehidupan masyarakat modern saat ini yang sangat menjaga kelestarian lingkungan hidupnya. Bahkan istilah desain hijau telah menjadi acuan untuk melakukan perancangan suatu mesin. Desain hijau ini secara umum dapat diartikan sebagai teknologi inti (core technology) untuk mencapai pabrikasi berkelanjutan (sustainable manufacturing). Desain hijau ini menggambarkan strategi pabrikasi berkelanjutan yang meliputi aspek masyarakat, ekonomi, bahan dasar dan lingkungan. 


Pada saat ini pengembangan industri harus berhadapan dengan aspek ekonomi dan lingkungan, yang harus dipenuhi semua persyaratanya, sehingga industri yang berkembang ke depan juga telah memikirkan dengan baik dan tepat tentang kedua aspek tersebut. Dalam bidang pabrikasi konsep desain hijau memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan dengan cara memaksimalkan peran material yang digunakan, seperti membuat semua bagian mesinnya sebanyak mungkin bisa didaur ulang. Lebih lanjut desain hijau ini tetap memperhatikan aspek biaya, kualitas, umur mesin, siklus hidup serta memberikan perhatian lebih khusus pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan seperti penggunaan material yang efisien, re-manufacturing maupun daur ulang.


Implementasi desain hijau 

Liu (2017) menyatakan pelaksanaan konsep desain hijau dalam pembuatan mesin untuk industri pangan harus memperhatikan beberapa langkah agar dapat dihasilkan mesin yang ramah lingkungan serta berkelanjutan, yaitu: (i) seleksi bahan yang digunakan untuk membuat mesin pengolahan, (ii) penggunaan sumber daya sebaiknya dikurangi dan (iii) daur ulang dan re-manufacturing dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan.
Seleksi bahan.Pemilihan bahan ini memegang peranan yang sangat penting, karena bahan yang dipergunakan harus menunjukkan kinerja yang baik tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Apabila masih ada bahan yang  berbahaya harus ditangani dengan baik, sehingga kerusakan lingkungan yang kemungkinan ditimpulkan bisa dihindari atau diminimalisir.


Pertama, dalam desain hijau penggunaan bahan seperti logam berat, asbes, merkuri, sianida, dan bahan  beracun lainnya harus dihindari,karena membahayakan lingkungan dan juga tidak diperkenankan untuk industri pangan. Kedua, diusahakan untuk memilih bahan-bahan yang ramah lingkungan seperti, bahan-bahan alami, bahan bionik, bahan-bahan hasil rekayasa lingkungan, atau bahan-bahan yang tidak memberikan kontaminasi pada pangan yang diolah serta mudah membersihkannya. Apabila akan diterapkan dalam industri pengemasan makanan/ minuman, maka pemilihan bahan kemasan yang dipakai harus memperhatikan aspek reduce, recycle, re-use (3R). 


Pengurangan sumber daya. Dalam implementasi desain hijau terdapat tiga prinsip dasar yang harus dipatuhi yaitu; pengurangan polusi lingkungan, pengurangi konsumsi energi dan daur ulang produk. Konsep ini dapat didesain berdasarkan kondisi lingkungan alamnya yang ada serta secara wajar melakukan pemilihan bahan material yang sesuai, sehingga konsumsi bahan mentah dan penggunaan sumber daya bisa dikurangi. Dengan perkembangan teknologi saat ini banyak peralatan yang ramah lingkungan dan menggunakan energi lebih sedikit tetapi memiliki kinerja lebih baik. Sebagai contoh beberapa tahun yang lalu penggunaan listrik untuk almari pendingin selama 24 jam sekitar 4 kwh akan tetapi saat ini bisa ditekan menjadi 0,4  kwh.


Daur ulang dan re-manufacturing. Dalam desain hijau harus diperhitungkan dengan cermat dan tepat siklus hidup produk secara keseluruhan dan efeknya terhadap lingkungan. Siklus hidup tersebut dimulai dari desain pemilihan bahan, pabrikasi, penggunaan, pengelolaan bahan sisa atau scrap dan daur ulang dengan tujuan untuk mencapai penggunaan kembali dengan biaya minimal. Selanjutnya desain re-manufacturing juga mendapat perhatian lebih dalam konsep ini agar dihasilkan komponen produk yang lebih ramah lingkungan. Dalam era modern saat ini, desain hijau sebaiknya digunakan secara luas serta mencakup teknologi desain secara serial, modularisasi dan standardisasi. Paduan teknologi dan struktur merupakan hal yang penting dalam desain produk, karena dapat digunakan sebagai dasar proses re-manufacturing setelah siklus hidup produk selesai. Sebagai ilustrasi yang dilakukan Yang Ming (2006) yang melakukan life cycle terhadap satu mesin hasil re-manufacturing dan hasilnya sebagai berikut; mesin tersebut dapat menghemat besi 58,2 kg, aluminium 16 kg, listrik 116 kwh, mengurangi emisi CO2 565 kg, CO 6,09 kg, SOx 3,985 kg, NOx 1,01 kg dan 288,725 kg emisi limbah padat.

Metode evaluasi dalam desain hijau 

Setelah diperoleh produk mesin pengolah dalam industri pangan, maka perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Evaluasi terhadap desain hijau merupakan proses dengan beberapa tingkatan, dimulai dari definisi target, ruang lingkup target, penilaian dampak dan interpretasi hasil yang diperoleh. Definisi target dan penentuan ruang lingkup merupakan tahapan dalam life cycle asessement (LCA) untuk menentukan metodologi yang digunakan dan tujuan evaluasi yang akan dilakukan. Selanjutnya analisis dampak merupakan pendekatan kuantitatif dan atau kualitatif untuk melakukan penilaian terhadap sumber daya dan konsumsi energi yang berdampak pada lingkungan dan emisi yang mempengaruhi kesehatan manusia dan kesehatan lingkungan. 
LCA memberikan penilaian terhadap objek yang dinilai dengan dampaknya ke lingkungan serta memberikan rekomendasi perbaikan terhadap kekurangan yang masih ada. Untuk melakukan analisis LCA pada mesin yang digunakan dalam industri pangan agar diketahui potensi dampak terhadap lingkungan, sejumlah program tentang LCA dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan industri tersebut. Sebagai contoh program yang melakukan LCA antara lain adalah Ga Bi, Sima Pro, E-Balance dan Umberto.


Program tersebut akan membantu penggunanya dalam melakukan perhitungan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari industri secara keseluruhan maupun per mesin yang digunakan dalam proses produksi. Dengan diperolehnya hasil LCA ini, maka dapat ditentukan dengan lebih tepat apakah industri tersebut ramah lingkungan atau masih memerlukan perbaikan agar aspek keberlanjutan dapat dijamin. Dengan pengelolaan ramah lingkungan industri pangan di Indonesia akan mencapai keberlanjutan di masa mendatang. - oleh Dr. Wahyu Supartono, Dosen Departemen Industri Pertanian Universitas Gadjah Mada.


Diambil dari: Foodreview Indonesia edisi Juli 2018


Referensi: 

Liu, X.P. 2017. Application green concept in mechanical design and manufacture. IOP Conf.Series: Earth and Environmental Science 94 (2017) 012128; DOI:10.1088/17551315/94/1/012128. IOP Publishing. 

Yang Ming, 2006. Multi-life cycle assessment of re-manufacturing engine. Mechanical Design. 23 (3) p: 8-10

Recent Post

Improving Efficiency, Sustainability And Profitability In Beverage Production
Beverage production is changing. Droughts, sugar taxes, raw material costs,…
Selasa, 16 Oktober 2018 00:00

Desain Saniter untuk Bangunan dan Industri Pangan
Secara umum, bangunan dan fasilitas untuk pengolahan pangan harus didesain…
Jumat, 28 September 2018 00:00

Green Design for Food Industry Machinery
Saat ini industri pangan di seluruh dunia menghadapi tekanan dan…
Rabu, 19 September 2018 00:00